Selasa, 01 Desember 2015

MENCARI BERKAH SUDAH ADA WAKTU ZAMAN BELIAU NABI MUHAMMAD SAW

NGALAP BERKAH SUDAH ADA
SEJAK MASA NABI MUHAMMAD SAW.
Ngalap berkah sisa minuman, makanan, air wudlu, dll bukan perbuatan syirik dan jg tidak dilarang. Justru sangat dianjurkan sbb hal tersebut berlaku dan dilakukan oleh para sahabat Nabi pada masa Nabi Muhammad saw. Dari Abu Hudzaifah, beliau berkata,
خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِالْهَاجِرَةِ ، فَأُتِىَ بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ ، فَجَعَلَ النَّاسُ يَأْخُذُونَ مِنْ فَضْلِ وَضُوئِهِ فَيَتَمَسَّحُونَ بِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar bersama kami di al Hajiroh, lalu beliau didatangkan air wudhu untuk berwudhu. Kemudian para sahabat mengambil bekas air wudhu beliau. Mereka pun menggunakannya untuk mengusap.”
Dari Miswar, ia mengatakan,
وَإِذَا تَوَضَّأَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – كَادُوا يَقْتَتِلُونَ عَلَى وَضُوئِهِ
“Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu, mereka (para sahabat) hampir-hampir saling membunuh (karena memperebutkan) bekas wudhu beliau.”
Air yang diceritakan dalam hadits-hadits di atas digunakan kembali untuk bertabaruk (diambil berkahnya).
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Hadits-hadits ini menjelaskan tentang mengambil berkah sisa air wudlu Nabi".
Dari Jabir, beliau mengatakan,
جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعُودُنِى ، وَأَنَا مَرِيضٌ لاَ أَعْقِلُ ، فَتَوَضَّأَ وَصَبَّ عَلَىَّ مِنْ وَضُوئِهِ ، فَعَقَلْتُ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjengukku ketika aku sakit dan tidak sadarkan diri. Beliau kemudian berwudhu dan bekas wudhunya beliau usap padaku. Kemudian aku pun tersadar.”

Dari keterangan hadits dan pendapat Ibnu Hajar al asqolani bahwa tabarruk atau ngalap berkah sisa minum, wudlu, makan, dll adalah dianjurkan sbb hal tersebut dilakukan pada masa sahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar